Demikian Duta Besar RI di Singapura Wardana, Minggu (26/8), saat menerima utusan Remaja Pencinta Alam (Rempala) Indonesia dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) yang menjadi peserta "Seminar Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI)" yang diselenggarakan Jamiyah Singapura, di Hotel Furama, 25-26 Agustus lalu.
Misalnya, terang Wardana, Singapura dari sudut ekonomi, merupakan negara ketiga terbesar berinvestasi di Indonesia, setelah Jepang dan Hongkong. Sedangkan impor berbagai barang kebutuhan dari Indonesia mencapai AS$ 1,2 miliar. Demikian pula dengan peran negeri Lee Kuan Yeuw itu terhadap keberadaan TKI.
Saat ini, lanjut Wardana, ada sekira 100 ribu orang Indonesia yang bekerja di negara kota itu. Dari jumlah itu 75 persen di antaranya merupakan PRT, selain kalangan profesional, pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi Singapura. Dalam posisi demikian, tugas Kedubes RI di Singapura sangat berat guna menjembatani kepentingan kedua belah pihak, ungkap Wardana.
Diplomat karir yang sebelumnya bertugas di salah satu negara eropa itu melanjutkan, kehidupan beragama di Singapura juga sangat harmonis. Pemerintah di sini, kata dia, sangat peka terhadap pluralitas agama, sehingga berusaha bertindak adil terhadap semua kepercayaan. Sedangkan pihak Kedubes RI di sana, melakukan kerja sama dengan beberapa organisasi Islam Singapura untuk memberikan pembinaan keagamaan khususnya Islam terhadap TKI.
Dubes RI itu, juga mengharapkan agar Rempala Indonesia dan BKPRMI bisa berperan dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Singapura, misalnya dalam pertukaran antara pemuda Islam kedua negara. Bersamaan dengan diterimanya Rempala Indonesia dan BKPRMI olah Dubes RI di Singapura Wardana, Kedutaan Besar Indonesia yang terletak di 7 Charsworth Road, Singapura 249761 itu, tengah mengadakan peringatan HUT RI ke-62 dihadiri ratusan warga Indonesia, dihibur artis-artis ibu kota, di antaranya Thomas Jorghi.
Ketua Rempala Indonesia Said Aldi Al Idrus didampingi Ketua Umum BKPRMI Tebing Tinggi Abdul Khalik, menyampaikan kedatangan Rempala Indonesia dan BKPRMI ke Singapura adalah memenuhi undangan seminar DMDI, di mana sesi ini masyarakat Melayu Singapura sebagai tuan rumah. Direncanakan seminar berikutnya akan berlangsung di Melaka, Malaysia yang akan berlangsung November nanti.
Kedua organisasi itu, kata Said Aldi, mengirimkan sembilan peserta yang terdiri dari Rempala Indonesia sebanyak enam orang dan BKPRMI sebanyak tiga orang. Mereka masing-masing dari Rempala Indonesia, Sumatera Utara dan Serdang Bedagai serta utusan BKPRMI Kota Tebing Tinggi. Selama ini,
Rempala Indonesia dan BKPRMI berkepentingan mengikuti berbagai acara yang digelar Sekretariat DMDI Melaka, seperti di Pontianak, Kalbar, Cape Town, Afrika Selatan serta di beberapa kota Malaysia.
(Abdul Khalik)
Sumber : http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=3017
Misalnya, terang Wardana, Singapura dari sudut ekonomi, merupakan negara ketiga terbesar berinvestasi di Indonesia, setelah Jepang dan Hongkong. Sedangkan impor berbagai barang kebutuhan dari Indonesia mencapai AS$ 1,2 miliar. Demikian pula dengan peran negeri Lee Kuan Yeuw itu terhadap keberadaan TKI.
Saat ini, lanjut Wardana, ada sekira 100 ribu orang Indonesia yang bekerja di negara kota itu. Dari jumlah itu 75 persen di antaranya merupakan PRT, selain kalangan profesional, pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi Singapura. Dalam posisi demikian, tugas Kedubes RI di Singapura sangat berat guna menjembatani kepentingan kedua belah pihak, ungkap Wardana.
Diplomat karir yang sebelumnya bertugas di salah satu negara eropa itu melanjutkan, kehidupan beragama di Singapura juga sangat harmonis. Pemerintah di sini, kata dia, sangat peka terhadap pluralitas agama, sehingga berusaha bertindak adil terhadap semua kepercayaan. Sedangkan pihak Kedubes RI di sana, melakukan kerja sama dengan beberapa organisasi Islam Singapura untuk memberikan pembinaan keagamaan khususnya Islam terhadap TKI.
Dubes RI itu, juga mengharapkan agar Rempala Indonesia dan BKPRMI bisa berperan dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Singapura, misalnya dalam pertukaran antara pemuda Islam kedua negara. Bersamaan dengan diterimanya Rempala Indonesia dan BKPRMI olah Dubes RI di Singapura Wardana, Kedutaan Besar Indonesia yang terletak di 7 Charsworth Road, Singapura 249761 itu, tengah mengadakan peringatan HUT RI ke-62 dihadiri ratusan warga Indonesia, dihibur artis-artis ibu kota, di antaranya Thomas Jorghi.
Ketua Rempala Indonesia Said Aldi Al Idrus didampingi Ketua Umum BKPRMI Tebing Tinggi Abdul Khalik, menyampaikan kedatangan Rempala Indonesia dan BKPRMI ke Singapura adalah memenuhi undangan seminar DMDI, di mana sesi ini masyarakat Melayu Singapura sebagai tuan rumah. Direncanakan seminar berikutnya akan berlangsung di Melaka, Malaysia yang akan berlangsung November nanti.
Kedua organisasi itu, kata Said Aldi, mengirimkan sembilan peserta yang terdiri dari Rempala Indonesia sebanyak enam orang dan BKPRMI sebanyak tiga orang. Mereka masing-masing dari Rempala Indonesia, Sumatera Utara dan Serdang Bedagai serta utusan BKPRMI Kota Tebing Tinggi. Selama ini,
Rempala Indonesia dan BKPRMI berkepentingan mengikuti berbagai acara yang digelar Sekretariat DMDI Melaka, seperti di Pontianak, Kalbar, Cape Town, Afrika Selatan serta di beberapa kota Malaysia.
(Abdul Khalik)
Sumber : http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=3017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar